Anett Tapai
http://sastra-indonesia.com
Sajak-sajak (puisi) dalam antologi ini adalah sajak kehidupan. Seperti halnya sastra itu sendiri yang diciptakan oleh kehidupan, maka sastra adalah gambaran kehidupan. Di sini ada kehidupan orang kaya, ada pula kehidupan orang miskin, ada kehidupan orang yang suka mengumpulkan harta saja, ada juga kehidupan orang baik. Yang lebih menarik adalah ada kehidupan orang kota dengan segala gayanya, dan ada pula kehidupan manusia yang penuh dengan kekurangannya.
Jika dipahami secara keseluruhan, antologi ini ibarat miniatur kecil dunia. Segala kajadian terekam dengan baik dalam buku ini. Maka pantas jika saya katakan, membaca buku ini adalah membaca muka dunia. Seperti juga saya melihat muka saya sendiri pada cermin.
Penyair merekam semua itu dalam sebuah kata-kata dan kalimat sehingga bisa dinikmati dengan nuansa yang berbeda. Tetapi, maknanya sangat menusuk. Katajamannya menggambarkan keadaan dunia, membuat penyair seperti seorang fotografer yang selalu mencuri gerak-gerik seseorang setiap detik dan mengabadikannya dalam sebuah gambar.
Semua itu adalah gambaran sebenarnya kehidupan dunia ini.
Semua aspek kehidupan, yang dirasanya sebagai kepincangan, oleh sang penyair disindir cukup tajam. Ada sebuah pengalaman pribadi yang kiranya melatarbelakangi penciptaan seluruh sajak yang ada. Sehingga setiap kata yang dihadirkan sangat fungsional.
Ada tokoh yang digambarkan selalu naik Mercy dan berjalan di jalan hotmix, tetapi ketika mati semua ditingalkannya, termasuk calana dalamnya.
Ini adalah implementasi kehidupan sebenarnya, yang mungkin orang lain akan risih mengungkapkannya. Tetapi, penyair sangat berani.
Penyair juga mengingatkan bahwa hidup bukan hanya senang semata, bukan pula hanya harta semata. Semua itu digambarkan dengan jelas dalam antologi ini. Oleh karena itu, sangatlah tidak benar jika hidup hanya mengejar harta dan kesenangan. Ada Tuhan di balik kehidupan yang harus selalu kita ingat. Sebab, karena dialah yang menghidupkan semua manusia.
Kehidupan hingga kematian sangat realis digambarkan. Sang penyair berhasil membangun sebuah cerita hingga puisinya bisa dinikmati layaknya cerita. Peristiwa seperti kelahiran, percintaan, kesenjangan kaya dan miskin, hingga kematian, digambarkannya dengan sangat hidup dan menyentuh.
Di berbagai kesempatan, sangatlah mudah membedakan puisi dan prosa, tetapi dalam antologi ini sungguh rumit. Nyaris tiada bedanya. Penyair telah membebaskan jiwanya karena dia sadar aturan dalam berkarya adalah pembatasan jiwa. Itulah penyair sejati.
Sajak-sajak di dalam antologi ini, secara pribadi telah menceritakan sebuah perjalanan hidupnya sendiri; yang dimulai dari kelahiran, kemudian tumbuh menjadi anak-anak yang lucu, kemudian menjadi anak dewasa yang mulai mengenal dosa, kemudian menjadi manusia yang penuh dosa, hingga akhirnya semua itu kembali…kembali legi ke awal mula. Laksana siklus kehidupan.
Dilihat dari bentuknya, sajak-sajak dalam antologi ini pada umumnya tidaklah mengikuti konvensi yang ada. Dalam hal ini, konvensi yang berlaku adalah serupa pantun, yaitu empat baris berturut-turut, dan begitu selanjutnya. Akan tetapi, penyair telah keluar dari semua itu. Sehingga kalimat-kalimat di dalamnya sangat mengalir apa adanya.
Rima yang digunakan dalam puisi ini juga sangat bervariasi, tidak lagi menggunakan rima layaknya pantun. Penyair telah membebaskan kata-katanya. Akan tetapi, ada juga yang masih teratur, dan itu justru membuat antologi ini semakin bervariasi. Dari situ terlihat bahwa penyair faham betul tentang kesusastraan.
Dari tema yang dihadirkan, mengingatkan saya kepada tokoh sufi dunia dari Turki, Jalaluddin Rumi.
20 Juni 2009
Anett Tapai (Hungaria) Master bahasa dan sastra Inggris. Menguasai bahasa Ibrani, Asyiri, dan Indonesia. Saat ini, aktif menjadi kritikus sastra Indonesia.
*) pengantar kedua antologi puisi tunggal JARAN GOYANG Samsudin Adlawi.
Pelopor Penerbitan Buku di Lamongan, WA: 085 233 316 056 No Rek BRI, Lathifa Akmaliyah 6286-01-028845-53-3
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A. Aziz Masyhuri
A. Qorib Hidayatullah
A. Rodhi Murtadho
Aguk Irawan MN
Agus B. Harianto
Akhmad Sekhu
Anakku Inspirasiku
Anett Tapai
Antologi Puisi Kalijaring
Arti Bumi Intaran
Asarpin
Asrama Mahasiswa Aceh Sabena
Awalludin GD Mualif
Beni Setia
Berita Utama
Binhad Nurrohmat
Brunel University London
Buku Kritik Sastra
Catatan
Cover Antologi Puisi Bersama
Cover Antologi Puisi Buwun
Cover Antologi Puisi Empat Kota
Cover Antologi Puisi Kitab Para Malaikat
Cover Antologi Puisi Ngaceng
Cover Antologi Puisi Penyair Perempuan Asas Sihir Terakhir
Cover Antologi Puisi Tunggal ALUSI
Cover Antologi Puisi Wanita Yang Kencing Di Semak
Cover Antologi Sastra Lamongan
Cover Balada-balada Serasi Denyutan Puri
Cover Balada-balada Takdir Terlalu Dini
Cover Jaran Goyang
Cover Jurnal Kebudayaan The Sandour
Cover Kumpulan Cerpen Amuk Tun Teja
Cover Kumpulan Esai Nabi Tanpa Wahyu
Cover Kumpulan Esai Trilogi Kesadaran
Cover Novel Delusi
Cover Novel Kantring Genjer-genjer
Cover Novel KUMALA
Cover Sahibul Hikayat al Hayat
Daisuke Miyoshi
Dari Lisan ke Lisan
Denny Mizhar
Di Balik Semak Pitutur Jawa
Dimas Arika Mihardja
Edisi III
Eka Budianta
Enda Menzies
Esai
Esai-esai Pelopor Pemberontakan Sejarah Kesusastraan Indonesia
Fahrudin Nasrulloh
Fanani Rahman
Gemuruh Ruh
Gerakan Surah Buku (GSB)
Hasnan Bachtiar
Herbarium
Heri Listianto
Herry Lamongan
Hudan Hidayat
Ibnu Wahyudi
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iskandar Noe
Jawa Pos
Jual Buku
Jurnalnet.com
Kembang Sepatu
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Laksmi Shitaresmi
Lampung Post
Leo Tolstoy
Lintang Sastra Yogyakarta
Liza Wahyuninto
Logo
M. Yoesoef
Mahmud Jauhari Ali
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Mashuri
Mazhab Kutub
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri
MG. Sungatno
Mohammad Eri Irawan
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Rain
Murnierida Pram
Nenden Lilis A
Noval Jubbek
Nurdin F. Joes
Nurel Javissyarqi
Obral Buku Lamongan
Obrolan
PDS. H.B. Jassin
Penerbit PUstaka puJAngga
Pontianak Post
Pringadi AS
Psikologi Fenomenologi Eksistensialisme
Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin
Pustaka Ilalang
Pustaka Ilalang Group
PUstaka puJAngga
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Republika
Resensi
Robin Al Kautsar
S.W. Teofani
Samsudin Adlawi
Samsul Anam
Sanggar Lukis Alam
Sanggar Teater Jerit
Sastra Eksistensialisme-Mistisisme Religius
Sastra Perkelaminan
SastraNesia
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo
Sihar Ramses Simatupang
Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan
Siwi Dwi Saputro
Sofyan RH. Zaid
Suara Karya
Sungatno
Sunu Wasono
Supaat I. Lathief
Suryanto Sastroatmodjo
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Syeh Bejirum dan Rajah Anjing
Tarmuzie
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Winarsho AS
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga
Tosa Poetra
Tu-ngang Iskandar
Universitas Indonesia
Veronika Ninik
Wawan Eko Yulianto
Welly Kuswanto
Yuditeha
Yuningtyas Endarwati
Zainal Arifin Thoha
Isi Kandungan Buku:
- ** Mulanya #
- Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri (I)
- Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri (II)
- Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri (III)
- Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri (IV)
- Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri (V)
- Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri (VI)
- Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri (VII)
- # Akhirnya *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar